Daftar Isi
Prolog
Kata kebanyakan orang bilang bahwa pendidikan itu sangat penting, katanya pendidikan juga bisa menentukan kemajuan sebuah bangsa. Semakin tinggi pendidikan yang diperoleh setiap orang di sebuah bangsa, maka bangsa tersebut memiliki peluang lebih besar untuk menjadi sebuah bangsa maju. Nah ditengah sibuk-sibuknya pekerjaan, saya berpikir ingin melanjutkan pendidikan. Banyaknya waktu libur yang terbuang untuk hal-hal yang kurang bermanfaat menjadikan alasan utama untuk kuliah.
Apakah saya termasuk orang yang membuat peluang menjadikan bangsa ini maju ? Tentu saja saya tidak tahu.
Proses memutuskan untuk berkuliah terbilang cukup lama, mungkin butuh waktu berbulan-bulan. Hal ini karena saya memiliki beberapa faktor untuk berfikir dan mempertimbangkan. Salah satu faktor utama adalah dukungan keluarga. Sebagai orang yang lahir didalam keluarga yang tidak memiliki jenjang pendidikan tinggi, proses pertimbangan untuk mendapat keputusan berjalan cukup alot, seperti proses perpindahan Cristiano Ronaldo ke Manchester City.
Pertimbangan Kuliah
Pada awalnya keluarga, terutama orang tua dan kakak tidak mendukung, karena mereka merasa tidak bisa lagi membantu biaya kuliah sampai selesai dan mereka berfikir jika uangnya lebih baik untuk tabungan menikah. Tentu saja saya sangat menghormati pertimbangan tersebut tapi sambil nggrundel dikit. Saya meyakinkan keluarga bahwa semua biaya kuliah dan biaya nikah akan saya usahakan sendiri. Dan alhamdulillah pada akhirnya mereka mendukung penuh saya berkuliah. Kenapa ? Ya karena saya sudah bekerja, kalo saya nganggur ya gak bakal didukung. Boro-boro buat kuliah lagi, buat beli mobil aja masih kurang.
Selain faktor keluarga, faktor pekerjaan juga memiliki pengaruh tersendiri. Pekerjaan yang saya lakukan perlu wawasan lebih luas lagi dari sisi teknis maupun non-teknis. Saya berkhusnudzon bahwa perkuliahan S1 memang akan bermanfaat bagi pekerjaan saya kedepannya. Mudah-mudahan seperti itu ya! Proses pertimbangan dari sisi pekerjaan tidak memerlukan waktu yang lama karena keputusan yang saya lakukan cukup mudah, tidak ada pertimbangan yang butuh waktu berbulan-bulan untuk memikirkannya. Keputusan untuk kuliah adalah karena saya punya pekerjaan, ada uang yang cukup buat bayar SPP atau minimal bisa kasbon ke koperasi dan pak bos tentunya :).
Perkuliahan
Finally, alhamdulillah bisa berkuliah di kampus swasta yang lumayan favorit, walaupun bukan terbaik tapi bisa memberikan saya kesempatan untuk menjadi orang yang memiliki pendidikan tinggi, respect buat UPB! Alasan memilih kampus ini adalah biaya kuliah tidak terlalu mahal, bahkan termasuk yang paling murah se-kabupaten. Jam kuliah juga bisa disesuaikan dengan mahasiswa yang sudah bekerja. Seperti contohnya menyediakan kelas malam atau weekend, sehingga impian kami kami ini para pekerja yang ingin mengambil kuliah, bisa tercapai.
Seperti biasa, proses pendaftaran selalu mudah karena saya ada duit, saatttt! Proses pendaftaran juga tidak sesulit yang saya bayangkan, tidak ada tes untuk masuk dan juga syarat yang aneh aneh. Masa orientasi kampus juga tidak seaneh yang saya kira, masih masuk akal lah. Masa awal perkuliahan adalah masa masa yang paling menyenangkan, selain mendapat teman baru saya juga mendapat insight baru tentang dunia di luar pekerjaan. Banyak teman teman yang punya alasan yang hampir sama ketika memutuskan untuk berkuliah. Karena semua teman sekelas saya adalah para pekerja juga, bahkan kebanyakan mahasiswa yang berkuliah di sini mereka masih berstatus pekerja kontrak, namun mereka berani mengambil kuliah dan mereka tidak khawatir ketika kontraknya habis mereka tidak bisa bayar SPP.
Semester
Pada semester awal sampai pertengahan perkuliahan, materi kuliah yang diberikan dosen tidak terlalu sulit bagi saya, masih bisa dipahami dan dipelajari dengan baik, karena kebanyakan materi berisi teori pengantar tentang jurusan yang saya pilih. Kesulitan yang saya hadapi adalah ketika mendapat tugas kelompok, bukan sulitnya tugas yg diberikan tapi sulitnya membangun kekompakan dengan teman yang lain. Karena memang masing-masing sudah memiliki pengalaman yang hampir sama di pekerjaan, sehingga sering ada perbedaan pendapat. Namun, hal itu menjadikan kami mengalami proses belajar yang baik.
Awal perkuliahan adalah golden time yang harus dimanfaatkan dengan baik. Berkenalan dengan teman baru dan dengan bapak/ibu dosen adalah moment menyenangkan untuk bisa saling berbagi pengalaman. Banyak organisasi-organisasi yang bisa kita pilih untuk menyalurkan minat dan bakat.
Setelah melewati semester 1-5 dengan tidak terlalu sulit seperti yang saya bayangkan, masuklah ke tahap pemilihan konsentrasi perkuliahan di semester 6. Konsentrasi ini bertujuan mengarahkan mahasiswa ke bidang yang lebih spesifik. Pemilihan konsentrasi juga akan menentukan skripsi atau tugas akhir yang akan kita buat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Program KKN di kampus saya dimulai di semester 7 dan berjalan sekitar 1 bulan. Biasanya KKN diselenggarakan di desa atau kelurahan di wilayah kabupaten setempat, atau di desa sekitar kampus.
Tujuan utama dari Kuliah Kerja Nyata adalah memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan berlatih memecahkan berbagai masalah kemasyarakatan secara langsung dan praktis, khususnya dalam masalah yang berhubungan dengan pengembangan disiplin ilmu yang ditekuninya – Fira Anggasari/kompasiana.
Bagi kami, ini adalah tantangan bagi setiap mahasiswa yang sudah bekerja, karena harus menyesuaikan waktu bekerja dengan KKN. Tidak seperti membagi waktu kuliah, program kegiatan KKN lebih banyak dilakukan dari pagi sampai sore setiap hari selama 1 bulan. Sehingga, mahasiswa yang masuk kerja mengalami sedikit kesulitan untuk memenuhi program kerja di KKN. Yang tentunya menghambat pekerjaan teman2 lain yang sedang stand by.
Kuliah Kerja Nyata menyita banyak waktu, tenaga, pikiran dan uang kami, karena pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan sangat sangat maksimal dan totalitas. Oleh karena itu, untuk memudahkan kami dalam menjalankan setiap program kerja, terdapat 2 Dosen Pembimbing Lapangan dan kurang lebih 40 mahasiswa. Dari 40 mahasiswa dibagi menjadi beberapa bagian atau divisi. Setiap divisi memegang peran pentingnya masing-masing, dari mulai Divisi Manajemen, Dokumentasi, Lingkungan, UMKM, Sosial, Pendidikan dan Closing.
Karena program ini dijalankan oleh banyak mahasiswa dan masyarakat, sehingga banyak pengalaman menarik yang terjadi selama kegiatan KKN yang mungkin akan saya tulis di artikel lain. Tapi jangan risau, di artikel ini akan saya bagikan beberapa momen-momen seru selama KKN.
Tugas Akhir Kuliah
Hari yang dinanti-nanti telah tiba, ditahap ini proses belajar dalam sisi akademik benar benar di uji. Setelah menghadapi hecticnya Kuliah Kerja Nyata (KKN), kini saya dihadapkan pada proses penyelesaian tugas akhir dengan penelitian atau sering kita sebut sebagai Skripsi. Proses ini diawali dengan mengikuti mata kuliah Seminar Bisnis di semester 7, dan di kampus saya Dosen matkul seminar bisnis juga akan menjadi Dosen Pembimbing Skripsi sampai sidang nanti. Mata kuliah seminar bisnis berisi hal-hal yang harus dipersiapkan, diperhatikan dan dipelajari dalam membuat karya ilmiah, dalam hal ini skripsi. Mulai dari penentuan judul, isi dari dari masing-masing BABnya, penutup hingga daftar pustaka.
Setelah itu ada tahap seminar proposal, seminar ini diselenggarakan oleh pihak kampus untuk dengan menghadirkan Dosen Ahli dan Mahasiswa yang akan membuat penelitian. Dalam tahap ini, mahasiswa yang mengikuti sempro ini adalah mahasiswa yang sudah menyiapkan judul penelitian dan BAB 1 (latar belakang penelitian, tujuan, manfaat, rumusan masalah, sistematika penulisan). Mahasiswa akan mempresentasikan judul yang sudah ditentukan dan diikuti dengan isi dari BAB 1 tadi.
Sebelum ada sempro, banyak mahasiswa memiliki kesulitan untuk menentukan judul dan latar belakang penelitian yang akan dipresentasikan. Hal ini wajar, karena mahasiswa dituntut untuk menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu. Apabila judul yang sudah dipresentasikan di sempro tidak bisa diterima oleh dosen ahli atau penelitiannya berubah, maka membutuhkan banyak waktu lagi untuk bimbingan dengan dosen pembimbing skripsi dan bukan tidak mungkin mulai dari awal lagi.
Semakin lama mahasiswa menyelesaikan skripsi, semakin banyak biaya yang dikeluarkan.
Dosen pembimbing skripsi memiliki peran yang sangat penting bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian. Beruntung apabila mahasiswa memiliki Dospem yang peduli dan fast response terhadap mahasiswanya. Karena dari bimbingannya lah yang akan menentukan penelitian bisa lanjut ke bab bab berikutnya atau tidak dan lulus tepat waktu atau tidak.
Sidang Skripsi
Setelah menjalani banyaknya kesulitan, kesalahan, pemahaman dan ketidaksesuaian penelitian sesuai standar yang ditentukan, tiba saatnya masuk ke tahap paling akhir dalam penelitian, yaitu Sidang Skripsi. Saya sangat berterima kasih ke Dosen Pembimbing, setelah apa yang dilakukan beliau begitu luar biasa kepada mahasiswanya, bukan hanya saya seorang, melainkan 15 mahasiswa yang harus dibimbing beliau. Kesalahan berkali-kali dalam membuat penelitian menjadikan proses ini adalah yang tersulit semasa kuliah. Namun, pada akhirnya kerja keras dari saya pribadi dan dosen pembimbing menghasilkan skripsi yang bisa saya bawa ke sidang.
Semangat saya untuk melaksanakan sidang skripsi begitu tinggi, saya merasa sangat percaya diri untuk menghadapi sidang. Selayaknya akan bertanding di sebuah laga Final, saya begitu antusias dan mempersiapkan segalanya, dari penampilan, skill public speaking dan modal materi yang cukup untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh dosen penguji.
Namun, semua persiapan itu berantakan karena apa yang terjadi didalam ruang sidang ketika saya presentasi tidak sesuai dengan expektasi. Situasi didalam ruangan sangat dingin, bukan karena rendahnya suhu AC, tapi karena beban mental yang saya alami ketika menghadap kepada dosen Penguji. Seluruh anggota tubuh keringat dingin.
Hampir sebagian pertanyaan yang diajukan tidak bisa saya jawab secara ilmiah, artinya penguasaan materi saya belum cukup untuk menjawab pertanyaan dari penguji. Alhasil, dari skripsi yang saya presentasikan, saya mendapat catatan dari Penguji bahwa saya harus merubah variabel didalam judul skripsi dan beberapa revisi teknis lainnya, alamaaaakkkk!
Bagi saya, merubah variabel adalah revisi mayor, artinya merubah hampir keseluruhan isi skripsi, mulai dari awal lagi, nyari teori dan data lagi, menguji data lagi, dan bimbingan lagi, ampunnn pak penguji huwaahhhhhh!
Lulus Sidang atau Tidak ????
Setelah kejadian chaos didalam ruangan itu, hanya ditemani laptop dan berkas draft skripsi. Pikiran udah kemana-mana, catatan yang diberikan penguji membuat saya saat itu kecewa kepada diri sendiri karena tidak bisa memberikan presentasi ilmiah yang baik. Keluar ruangan dengan muka muram tapi mencoba untuk tersenyum, karena didepan banyak temen-temen yang lagi nunggu giliran masuk ruangan. Seperti ini ekspresi saya, nggak lama setelah keluar ruangan.
Proses sidang di ruangan saya adalah yang terlama dibanding ruangan lain, sidang dimulai secara bersamaan sekitar jam 08.00 pagi, ruangan saya baru selesai sekitar jam 18.00 sore. Setelah semua peserta selesai menjalani sidang, kini waktunya menentukan lulus dan tidak lulus. Lulus artinya selesai sudah proses penelitian, tinggal nunggu wisuda. Tidak Lulus artinya mengulang sidang dan mengerjakan revisi yang diberikan. Para penguji memanggil semua peserta sidang untuk masuk ke ruangan, dan memberikan rangkuman selama proses sidang skripsi.
Pengumuman tersebut adalah yang paling mendebarkan dibanding nunggu jawaban setelah nembak cewe xixi. Daaaaaannnn, penguji mengumumkan bahwa semua peserta sidang lulus dengan revisi. Alhamdulillaaaaahhhh. Perasaan saya lebih baik dibanding dengan sebelumnya, minimal udah lulus sidang dulu lah, masalah revisi variabel nanti dulu wkwk.
Pasca Sidang
Beberapa saat sebelum sidang selesai, saya dan beberapa teman menyempatkan bertemu dospem untuk meminta pendapat tentang revisi yang kami dapatkan. Dan kami mendapatkan penjelasan yang sangat baik dari beliau. Dospem kami sangat paham apa yang menjadi tugasnya, ketika kami membutuhkan beliau, beliau selalu berusaha hadir.
Akhirnya, apa yang sudah kami dapatkan dospem kepada masing2 dari kami. Kemudian kami mencoba meminta “banding” atas revisi yang kami dapatkan kepada dosen penguji. Bahkan saya sampai 2 minggu masih memperjuangkan argumen saya, sementara yang lain sudah mendapat tanda tangan dosen penguji setelah selesai revisi. Saya masih yakin bahwa argumen saya masih bisa dipertanggungjawabkan, namun pada satu titik saya menyerah.
Saya sempat berfikir bahwa kenapa argumen tersebut baru keluar setelah selesai sidang, coba kalo digunakan untuk menjawab ketika sidang masih berlangsung. Ahh…. makin berkecamuk pikiran saya. Pada satu titik setelah saya menyerah, saya melakukan “ritual” wkwk yaitu andap ashor. Dan singkatnya, skripsi saya di setujui tanpa ada revisi variabel. Alhamdulillah sekali lagi, terima kasih untuk Bapak & Ibu Dosen Penguji saya.
Wisuda
Saat-saat yang diimpikan semua mahasiswa akhirnya tiba, wisuda.
Namun wisuda ini menjadi momen yang membuat saya sedikit sedih, karena orang tua tidak bisa menemani. Ibu meninggal ketika masih awal-awal mengerjakan skripsi, ayah tidak bisa keluar kota karena satu dan lain hal. Proses kuliah selama 4 tahun tidak bisa berjalan dengan lancar tanpa doa seorang ibu, bapak, dan orang orang tercinta. Ibu selalu memberi dampak positif terhadap apapun yang saya lakukan selama ini. Mungkin tidak ada anak yang tidak sedih ketika ditinggal ibunya.
Namun diluar itu semua, ada istri yang selalu memberikan dukungan dan semangat. Sehingga kesedihan bisa ditutupi oleh kehadiran istri dan calon dede bayi tercinta. Karena istri juga tidak memungkinkan untuk menemani wisuda, jadi saya menghadiri acara wisuda bersama 2 sahabat, yang merelakan waktunya untuk mengambil cuti kerja.
Penutup
Wisuda dan pernikahan adalah jawaban yang dari sesuatu yang dikhawatirkan keluarga ketika saya akan memutuskan untuk berkuliah. Alhamdulillah berkat dukungan dan restu orang tua serta keluarga, saya bisa menyelesaikan kuliah dengan baik, dan bisa menikah dengan tabungan yang saya punya sebelum wisuda
Terima kasih untuk orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan yang terbaik untuk anak-anaknya. Terima kasih untuk istriku tercinta, yang selalu mendukung dan merestui apapun yang terbaik yang dilakukan suaminya. Tulisan ini hanyalah sedikit dari ucapan terima kasih untuk kalian. Terima kasihku tidak bisa tertulis semua di artikel ini. Mudah-mudahan selalu dilimpahkan keberkahan dan kesehatan selalu untuk orang orang tercinta. Terima kasih untuk dua sahabatku Eko & Pur, semoga diberikan rezeki yang banyak dan berkah.
Tidak ada skripsi yang sempurna, jadi selesaikan skripsimu!
Terima kasih untuk kalian sudah membaca sampai selesai!