Daftar Isi
Prolog
Tentunya kita sering mendengar berita atau informasi tentang utang suatu negara. Khususnya di Indonesia, pembahasan tentang utang negara sering menjadi “bumbu sedap” untuk mengkritisi pemerintah. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa setiap negara juga memiliki hutangnya masing-masing. Tentunya jenis utang suatu negara berbeda dengan jenis utang yang kita miliki, dari segi nilainya maupun jenis utangnya.
Dengan melihat jumlah nilai utangnya, kita juga sering berandai andai, “kenapa ya kita ngga gotong royong aja ngumpulin dana dari setiap warga untuk membayar utang tersebut”. Atau kita juga sering kepikiran, “kenapa ya utang negara kok nilainya gede banget, buat apa aja ya kira kira?”.
Berapa Utang Indonesia?
Mungkin penyajian data ini bisa menjadi jawaban kita semua yang masih kepikiran “buat apa aja ya utang negara kita?”, Walaupun memiliki pendapatan yang besar, Indonesia juga memiliki utang yang gede banget. Menurut data Laporan Kementerian Keuangan, pada Juli 2024 posisi utang Indonesia sebesar Rp 8.502,69 Triliun. Bayangin coba, 8.500 triliun seberapa banyak? mungkin kalo dibuat beli bakso semua orang yang ada di pulau jawa, kayanya bisa banjir atau tsunami bakso yaaa xixixi..
Nahh, ternyata mayoritas utangnya itu berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 7.642,25 triliun. Sisanya dari pinjaman Rp 1.040,44 triliun. Untuk utang yang berasal dari penerbitan SBN (Surat Berharga Negara) terdiri dari SBN Domestik senilai Rp 5.993,14 triliun, dan SBN Valas sebesar Rp 1.468,81 triliun. Sedangkan pinjaman berasal dari pinjaman dalam negeri Rp 39,95 triliun dan pinjaman luar negeri Rp 1.000,49 triliun.
Namun, rasio utang tersebut terhadap PDB per Juli 2024 hanya mencapai 38,68%, masih terjaga di bawah batas aman 60% dari PDB sesuai UU Nomor 17/2003 tentang Keuangan Negara.
Menurut Wikipedia, PDB (Produk Domestik Bruto) atau dalam bahasa Inggris Gross Domestic Product adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan untuk menghitung pendapatan nasional.
Manfaat Utang
Emang bener utang itu punya manfaat? Bukannya punya pinjaman itu artinya kita gak punya duit ya? Nah, kalo menurut AFPI atau Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia, meminjam atau berutang itu tidak berarti kita tak mampu secara finansial. Justru, ketika kita akan meminjam uang, kita harus memastikan bahwa kita benar-benar mampu secara finansial. Pasalnya, setelah meminjam, muncul pula kewajiban bagi kita untuk mengembalikan pinjaman tersebut.
Lalu apa aja manfaat utang bagi sebuah negara?
Dalam posisi sebagai negara, menurut Kemenkeu, manfaat utang negara adalah untuk meningkatkan produktivitas misalnya mendukung pembangunan Infrastruktur, pendidikan dan kesehatan dalam jangka yang panjang.
Resiko Utang
Mungkin sebagian besar masyarakat awam cenderung memiliki pandangan negatif ketika suatu negara memiliki pinjaman yang besar. Hal itu wajar, karena dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai masyarakat selalu merasa berhati-hati ketika memiliki pinjaman atau ketika akan berutang dan ketika pinjaman itu tidak bisa terbayar maka akan ada resiko kehilangan harta benda maupun “kehilangan” hubungan dengan saudara, teman maupun keluarga.
Nah resiko kaya gitu juga bisa terjadi pada sebuah negara, ketika sebuah negara tidak bisa membayar utangnya, situasi ini dikenal sebagai default atau gagal bayar. Default bisa memiliki dampak yang sangat serius bagi negara yang bersangkutan, baik dari segi ekonomi maupun politik. Beberapa diantaranya adalah bisa menyebabkan Penurunan Nilai Mata Uang, Inflasi tinggi, Resesi Ekonomi, pengangguran dan kemiskinan bahkan bisa “dijauhi negara lain”.
Tujuan Utang
Negara sering berutang untuk memenuhi berbagai kebutuhan ekonomi dan sosial yang tidak dapat dipenuhi melalui pendapatan negara yang ada. Menurut Kemenkeu, Utang adalah hal yang baik apabila dikelola dengan baik. Setiap rupiah utang yang dilakukan pemerintah dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan yang sifatnya produktif dan investasi dalam jangka panjang seperti membangun infrastruktur, membiayai pendidikan dan kesehatan yang dalam jangka panjang akan menghasilkan dampak berlipat untuk generasi mendatang.
Nah.. mungkin tulisan ini bisa jadi sedikit jawaban bagi temen2 yang masih penasaran tentang utang yang dimiliki sebuah negara, atau dalam hal ini utang indonesia.
Disclaimer:
Penulis bukan bagian dari pihak yang pro/kontra terhadap pemerintah atau pihak pihak yang terkait, tulisan ini hanya bertujuan untuk edukasi dan belajar bersama. Apabila ada tulisan yang kurang berkenan silahkan kirim email atau tinggalkan komentar dibawah ini.